Menteri LH Bersama Pemkot Depok dan Warga Bersihkan Sungai Cipinang

oleh -157 Dilihat

Menteri LH dan Pemkot Depok Bersinergi Bersihkan Sungai Cipinang: Target Satu Bulan Bersih, Bukan Sekadar Seremonial

Diskusi DepokSemangat gotong royong dan kolaborasi lintas daerah terlihat nyata di bantaran Sungai Cipinang, tepatnya di wilayah Kelurahan Curug dan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, pada Minggu pagi (12/10/2025). Di bawah sinar matahari yang mulai meninggi, ratusan warga, aparat pemerintah, serta komunitas lingkungan turun ke sungai dengan satu tujuan: mengembalikan kejernihan Sungai Cipinang sebagai sumber kehidupan dan kebanggaan bersama.

Aksi ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, didampingi oleh Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, serta Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala BPLH Gedung, Diaz Hendropriyono. Mereka bersama-sama menyusuri tepian sungai, mengangkat sampah, menanam pohon di titik-titik kritis, dan berbincang dengan warga sekitar.


Kolaborasi Tiga Pemerintah dan Komunitas Warga

Dalam pernyataannya, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Kota Depok, dan Pemerintah Kota Jakarta Timur. Program ini bertujuan memulihkan ekosistem Sungai Cipinang yang melintas sepanjang sekitar 30 kilometer, dari wilayah Depok hingga ke perbatasan DKI Jakarta.

“Agenda hari ini merupakan kelanjutan kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dengan Pemkot Depok dan nantinya juga dengan Pemkot Jakarta Timur. Kita akan bersama-sama bereskan Sungai Cipinang,” ujar Hanif.

Hanif menambahkan, kerja sama ini tidak hanya sebatas kegiatan bersih-bersih sesaat, tetapi merupakan gerakan berkelanjutan yang akan digelar setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu. Dalam jangka waktu satu bulan, pihaknya menargetkan penurunan volume sampah secara signifikan di sepanjang aliran sungai.

“Kita targetkan satu bulan dari sekarang, tepatnya 10 November, sampah di Sungai Cipinang bisa berkurang drastis. Syukur-syukur bisa benar-benar bersih,” ucap Hanif dengan nada optimistis.


Mengubah Paradigma: Dari “Kali” yang Kotor Menjadi “Sungai” yang Lestari

Dalam kesempatan itu, Hanif juga menyinggung pentingnya mengubah cara pandang masyarakat terhadap sungai. Ia menilai penyebutan istilah “kali” selama ini kerap menimbulkan kesan kotor dan kumuh, sementara istilah “sungai” lebih mencerminkan nilai ekologis dan kultural.

“Kita tidak boleh lagi menyebutnya ‘kali’. Kata itu sering dikaitkan dengan tempat pembuangan sampah dan limbah. Mulai sekarang, sebutlah Sungai Cipinang. Ini bukan sekadar nama, tapi semangat baru untuk menjadikannya bersih dan lestari,” tegasnya.


Dukungan dari Berbagai Pihak

Aksi pembersihan kali ini melibatkan Satgas Kebersihan Kota Depok, komunitas pecinta lingkungan, pelajar, serta warga sekitar. Di antara mereka tampak sejumlah relawan dari komunitas “Cinta Sungai Cipinang” yang membawa jaring, kantong plastik besar, dan alat pengangkut untuk mengumpulkan sampah domestik yang mengendap di dasar sungai.

Selain itu, kegiatan ini juga mendapat dukungan logistik dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang akan menyediakan fasilitas pendukung seperti plang edukatif, truss beam, perahu dan motor pengangkut sampah, serta sarana transportasi kecil untuk mobilisasi petugas di titik sulit dijangkau.

“Dukungan dari PGN dan berbagai pihak sangat kami apresiasi. Ini bukti bahwa sektor swasta juga punya tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Hanif.


Partisipasi Warga Jadi Kunci Keberlanjutan

Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, mengungkapkan bahwa Pemkot Depok menaruh perhatian besar terhadap perbaikan kualitas air sungai dan sistem drainase. Ia menilai bahwa program ini hanya akan berhasil jika disertai kesadaran kolektif masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.

“Gerakan seperti ini tidak boleh berhenti di sini. Setelah sungainya dibersihkan, kita harus jaga agar tidak kotor lagi. Partisipasi warga jadi kunci utama,” ujarnya.

Menurut Chandra, Pemkot Depok juga tengah menyiapkan program lanjutan berupa edukasi lingkungan ke sekolah-sekolah, penguatan bank sampah di tingkat kelurahan, dan pengawasan terhadap pembuangan limbah rumah tangga dan usaha kecil.


Gerakan Nyata, Bukan Seremonial

Hanif Faisol menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni atau pencitraan. Ia menyebut bahwa pemerintah ingin menunjukkan teladan langsung kepada masyarakat, bahwa perubahan besar berawal dari tindakan nyata.

“Kita tidak bisa hanya berkata-kata atau menulis-nulis. Kita harus memberi contoh langsung. Kalau masyarakat melihat pemerintah turun tangan, mereka akan ikut tergerak membersihkan lingkungannya,” tegasnya.

Di akhir kegiatan, para peserta menandatangani komitmen bersama di atas spanduk putih bertuliskan “Sungai Cipinang Bersih, Depok Asri, Indonesia Hijau.”

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan penanaman bibit pohon mahoni serta trembesi di bantaran sungai — simbol dari harapan agar Sungai Cipinang dapat kembali mengalir jernih dan menjadi bagian dari kehidupan yang lebih sehat bagi masyarakat Depok dan sekitarnya.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.